Pipa makanan
"Pipa makanan" dalam bahasa Indonesia juga disebut "sonde" atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah feeding tube adalah suatu alat bantu medis yang digunakan untuk mengatasi masalah pemberian nutrisi pada pasien yang mengalami kesulitan menelan ataupun menolak untuk makan (seperti misalnya mogok makan . Penempatan tabung alat bantu pemberian makanan ini dapat dilakukan secara sementara (pada kondisi akut) ataupun permanen (pada kondisi ketidak mampuan kronis) . Tanpa adanya teknologi alat bantu ini maka banyak sekali pasien yang kemungkinannya untuk hidup berkurang.
Jenis
[sunting | sunting sumber]Ada berbagai bentuk "pipa makanan" yang digunakan dalam dunia kedokteran, biasanya terbuat dari poliurethan atau silikon. Ukuran garis tengah (diameter) dari pipa makanan ini diukur dalam satuan Prancis yang setara dengan 0.33 milimeter.
Pemasangan pipa ini terutama untuk pasien yang kekurangan gizi dan tidak bisa makan melalui mulut, terutama untuk mempertahankan berat badan.
Nasogastrik
[sunting | sunting sumber]Disebut juga "sonde", sebuah pipa dimasukkan melalui hidung melalui kerongkongan dan sampai ke lambung.
Pipa lambung
[sunting | sunting sumber]Sebuah sayatan kecil di perut dibuat untuk memasukkan pipa langsung ke lambung, biasanya untuk penggunanan jangka panjang sekitar enam bulan. Pemasangannya dilakukan dengan operasi kecil yang melibatkan beberapa perangkat seperti endoskopi dan biasanya operasi pemasangan memakan waktu sekitar 20 menit.
Penggunaan di lambung langsung ini terutama untuk pasien yang mempunyai kesulitan menelan karena neurologis atau anatomis dan untuk menghindari risiko lainnya.
Penggunaan lain non kesehatan
[sunting | sunting sumber]Pada penggunaan kontroversial dari pipa makanan ini, juga dapat digunakan untuk memaksakan pemberian makanan pada tahanan yang mogok makan. Asosiasi Kedokteran Dunia dalam Deklarasi Tokyo Diarsipkan 2007-10-05 di Wayback Machine. pada tahun 1975 dan pada Deklarasi Mogok Makan Diarsipkan 2006-11-23 di Wayback Machine. pada tahun 1991, melarang digunakannya pipa makanan ini untuk digunakan dalam kasus mogok makan ( terkecuali dalam kasus koma atau gangguan mental . Pipa makanan ini kadang-kadang juga digunakan pada para tahanan dengan suatu tujuan yang dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk penyiksaan, sebagaimana terjadi di kamp tahanan teluk Guantanamo dimana digunakan pipa makanan jenis nasogastric tube.[1]
Pipa makanan ini juga digunakan dalam pemberaian makanan secara paksa pada hewan seperti misalnya bebek dan angsa untuk memproduksi foie gras (fat liver)[2]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ UN concern at Guantanamo feeding.
- ^ Hati bebek atau angsa yang belemak yang digunakan sebagai bahan makanan yang sangat terkenal di Prancis
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Handbook for Mortals on issues of tube feeding patients with terminal diseases Diarsipkan 2007-09-11 di Wayback Machine.
- Oral Cancer Foundation Diarsipkan 2009-05-20 di Wayback Machine.